RSS
You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "
"Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali" (Q.S Maryam:33)

Ulang Tahunnya...

Hmmm,,,,hari ini umur bapak tepat 55 tahun, belum ada yang bisa gw kasih sama dia. Walopun pengen ngasih kado kecil tapi menurut gw, telpon aja dan kasih doa aja mudah-mudahan bapak bahagia dan menikmati hari tuanya. Aa' gw belum nikah, padahal ibu sama bapak pengen banget punya cucu, dan gw punya keponakan, tapi sayangnya aa' gw dua-duanya belum mau nikah, sibuk sama kerjaannya masing2. Apa gw yang mesti ngasih cucu duluan?hahaha...pengen sih nikah muda, tapi gw aja belom punya cowok alias jomblo.hahha....enak jomblo sih, gak ada harapan kosong yang ngebayangin pikiran lw,bener gak? untung kemaren gw nolak anak IPDN kalo gw terima, pasti selesai kuliah gw langsung dilamar. Ntar aja deh, masih pengen maen dulu, pengen S2 juga, pengen naekin haji ortu dulu, pengen inilah itulah, yang ada gw gak nikah2,hahaha,aduh jangan deh, mudah2an doa gw didenger Allah dan 2 taon lagi dikabulin, amin...hoohohoo. Padahal gw banyak tugas yang mesti dikumpulin besok, ada uts lagi, haddoooh...makanya gw nulis aja deh, pussiiiinggg. Besok gw uts ekonomi industri, tugas manajemen koperasi belom selesai lagi,..sigh..
lupain aja dulu sejenak...percuma kalo dipaksain, gak bakal masuk otak juga dan gak bisa mikir. Ini tulisan padahal pengen ngasih ucapan sama bapak, eh malah ngelantur gak jelas. Sebenernya perasaan gw sekarang lagi gundah, bukan karena urusan cowok yang gak jelas, tapi masalah masa depan gw, masalah hidup dan mati gw, masalah harga diri gw, masalah dan masalah. Aduh mudah-mudahan bisa gw lewatin deh. Gw pengen hidup normal sebenernya, tapi kenapa Allah kasih jalan yang kayak gini? Astagfirullah...gw gak jadi kayak gini, hanya masalah pengorbanan lw udah kayak gini ta. Pengen ke suatu tempat yang bisa nenangin pikiran dan jiwa ini, apa gw pergi aja ke Bogor yak, ke kosan temen gw. Tapi sabtu ini gw harus ke Bandung ada meeting sama temen-temen The Three a Team,aduh bener-bener dah gw butuh ketenangan. Ya Allah kuatkan aku, untuk jalan yang kupilih ini, semoga ini benar-benar jalan terbaik untukku. Seharusnya keputusan itu gw pikir matang2 sejak awal dan tidak gegabah, tapi emang bener perjuangan di awal itu sangat pahit, baru kayak gini lw udah nyerah ta, aaaarrrrghhh gak boleh kayak gini. Optimis yakin bisa dan terus berusaha, mudah-mudahan ini jalan yang terbaik buat gw, amin.
Bapak happy birthday ya,..doakan anakmu...heee ^_^

(sory tulisannya gak nyambung,hahaha)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Sesuap Puding di Penghujung Malam Terakhir Itu

tiga tahun yang lalu, malam itu terasa nyata saat ini
selama tiga tahun ku mengenalmu, bersamamu...
tapi hanya kenangan semalam itu yang kuingat tentangmu

entah apa yang kau rasa dan yang kurasa
dalam suatu lingkaran kita duduk
sengaja kau duduk di sampingku

sebelum subuh itu kita menangis
karena kita tahu saat matahari terbit kita takkan bertemu lagi
berpisah untuk hidupmu dan hidupku
dingin menusuk dan mata yang lelah
tak jadi masalah, karena kita tahu setelah ini kita kan terpisah

dalam lingkaran itu, kau duduk di sampingku
matamu menatapku dingin
semakin terasa berat melepasmu
dan kita menatap ke puding di pusat lingkaran itu

hening...
dingin...
lalu kau suapkan puding itu sambil menatapku dalam
terasa mesra, dan kita pun menyatu bersama rasa di puding itu
kau menyuapku dan ku menyuapmu
hingga akhirnya kita kembali ke tujuan masing-masing
dan aku berharap kau kembali bersama puding itu dan meyuapku lagi


Jakarta, Adm 403 UNJ 2.00 pm
5 November 2010 (tiba-tiba inget malem perpisahan di asrama, kangen temen-temen SMA dan kangen seseorang yang menyuapiku puding,hahaha....)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Masih Kulihat "Sama"

jejak itu meninggalkan cerita
aneh,...masih saja kulihat sama, kurasa sama
tak ada yang beda
hanya waktu yang berbeda
tapi semuanya masih kulihat sama


Jakarta, N 101 UNJ 4.45 pm
5 November 2010 (lagi BT coz semuanya masih tetap "sama")

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TERUMBU KARANG JANTUNG LAUTKU


Gambar 1

TERUMBU karang merupakan jantung kehidupan biota laut yang keberadaannya kini semakin meprihatinkan. Disebut sebagai jantung kehidupan biota laut karena tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita. Kehidupan di terumbu karang di dasari oleh hubungan saling tergantung antara ribuan makhluk. Rantai makanan adalah salah satu d
ari bentuk hubungan tersebut. Tidak hanya itu proses terciptanya pun tidak mudah. Terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun hingga dapat tercipta secara utuh dan indah. Terumbu adalah batuan sedimen kapur di laut, yang juga meliputi karang hidup dan karang mati yang menempel pada batuan kapur tersebut. Sedimentasi kapur di terumbu dapat berasal dari karang maupun dari alga. Secara fisik terumbu karang adalah terumbu yang terbentuk dari kapur yang dihasilkan oleh karang. Di Indonesia semua terumbu berasal dari kapur yang sebagian besar dihasilkan koral. Kerangka karang mengalami erosi dan terakumulasi menempel di dasar terumbu. Dan yang ada di perairan Indonesia saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450 juta tahun silam.


Gambar 2. Terumbu Karang di Pulau Pari yang sudah rusak


Tetapi karunia yang sangat berharga ini banyak disalahg
unakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Kelangsungan hidup terumbu karang di Indonesia kini semakin memprihatinkan. Tentunya karena aktivitas manusia yang memiliki kepentingan pribadi. Pemandangan yang sangat mengeherankan ketika setahun yang lalu teman-teman Geografi 2008 UNJ melakukan observasi ke Pulau Pari yang berada di Kepulauan Seribu. Mereka bilang di depan rumah warga yang berada di pesisir pantai banyak tumpukan terumbu karang yang sengaja diambil dan kemudian dikomersilkan untuk pembuatan pondasi rumah. Pertanyaan yang terlintas pada waktu itu adalah “Mengapa mereka tidak menggunakan batu yang biasanya digunakan untuk pondasi rumah?”. Sangat disayangkan terumbu karang yang seharusnya menjadi pelindung kehidupan biota laut dan sebagai pencegah abrasi pantai ini harus diambil dan digunakan sebagai pondasi rumah hanya karena terumbu karang memiliki kekuatan yang kokoh serta harga yang relatif mahal daripada batu biasa. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran warga sekitar mengenai manfaat dari terumbu karang dan kurangnya sosialisasi dari pemerintah, LSM serta lembaga yang bertanggung jawab dalam perlindungan terumbu karang adalah beberapa penyebabnya. Ini hanya sebagian kecil aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab,masih banyak lagi oknum-oknum yang tidak melestarikan terumbu karang hanya untuk kepentingan pribadinya. Tidak hanya pengambilan terumbu karang saja, penangkapan ikan yang menggunakan bom, pencemaran yang diakibatkan oleh industri, pembuangan sampah dan tumpahnya minyak dari kapal-kapal juga mengancam kelestarian terumbu karang. Maka dari itu saya mengajak teman-teman, mulailah dari diri sendiri untuk mulai peduli dengan lingkungan sekitar sehingga kita juga akan dimuliakan dengan kehidupannya.

Bayangkan jika di lautan kita sudah tidak memili
ki terumbu karang, ikan-ikan sebagai sumber pangan otomatis tidak ada. Apalagi Indonesia sebagai negara kepulauan yang mempunyai banyak perairan, kehidupannya sangat bergantung pada sumberdaya kelautan. Bagaimana dengan nasib anak cucu kita jika hal itu terjadi? Tanyakan pada hati kita masing-masing.
Setelah mengenali, maka cintai dan peliharalah
terumbu karang, karena terumbu karang mempunyai fungsi dan manfaat serta arti yang amat penting bagi kehidupan manusia baik segi ekonomi maupun sebagai penunjang kegiatan pariwisata dan manfaat terumbu karang adalah:
1. Proses kehidupan yang memerlukan waktu
yang sangat lama untuk tumbuh dan berkembang biak untuk membentuk seperti kondisi saat ini.
2. Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita.
3. Indonesia memiliki terumbu karang terluas didunia, dengan luas sekitar 600.000 km2.
4. Sumberdaya laut yang mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi.
5. Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan
dan penelitian.
6. Terumbu karang merupakan habitat bagi sejumlah spesies yang terancam punah serti kima raksasa dan penyu laut.

7. Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi, struktur karang yang keras dapat menahan gelombang dan arus sehingga mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistem pantai lain seperti padang lamun dan magrove
8. Terumbu karang merupakan sumber perikanan yang tingg
i. Dari 132 jenis ikan yang bernilai ekonomi di Indonesia, 32 jenis diantaranya hidup di terumbu karang, berbagai jenis ikan karang menjadi komoditi ekspor. Terumbu karang yang sehat menghasilkan 3 - 10 ton ikan per kilometer persegi pertahun.
9. Keindahan terumbu karang sangat potensial untuk wisata
bahari. Masyarakat disekitar terumbu karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan pusat-pusat penyelaman, restoran, penginapan sehingga pendapatan mereka bertambah
10. Terumbu karang potensi masa depan untuk sumber lapangan kerja bagi rakyat Indonesia




Gambar 3. Observasi Geo'08 UNJ ke Pulau Pari melihat keberadaan terumbu karang

Beberapa gambar di atas adalah wujud nyata kepedulian mahasiswa UNJ terhadap kelestarian terumbu karang




  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


Perlukah Ibukota Jakarta Dipindahkan?

Oleh Maulita


Jakarta sudah menghipnotis rakyat Indonesia dengan kemegahan gedung-gedung pencakar langitnya, mal-mal yang menggiurkan, dan kemewahan lainnya yang gak bakal didapetin di kampung. Tidak mengherankan jika banyak pendatang yang berbondong-bondong mengadu nasib ke Jakarta, sehingga mengakibatkan menumpuknya penduduk di ibukota. Banjir, perumahan kumuh, kemacetan, gelandangan, pengemis, pedagang kaki lima, sampah yang menggunung hanya sebagian kecil dari masalah kota Jakarta. Sehingga ada pernyataan "ibukota harus dipindahkan!"

Hmmm...bukan masalah ibukotanya yang harus dipindahkan, tapi seharusnya mencari faktor penyebab dari permasalahan tersebut. Selama ini pembangunan hanya berpusat di Jakarta, terutama dalam bidang ekonomi. Peredaran uang 80% hanya terpusat di Jakarta. Tidak perlu memindahkan ibukota, yang perlu dilakukan adalah pembangunan pedesaan yang harus diperhatikan. Agar masalah-masalah Jakarta pun cepat diatasi.
Arti penting pembangunan daerah pedesaan dan kemajuan Sektor Pertanian adalah suatu strategi pembangunan ekonomi yang dilandaskan pada prioritas pertanian dan ketenagakerjaan paling tidak memerlukan tiga unsur pelengkap dasar, yakni:

1) Percepatan pertumbuhan output melalui serangkaian penyesuaian teknologi, institusional, dan insentif harga yang khusus dirancang untuk meningkatkan produktivitas para petani kecil.

2) Peningkatan permintaan domestik terhadap output pertanian yang dihasilkan dari strategi pembangunan perkotaan yang berorientasikan pada upaya pembinaan ketenagakerjaan.

3) Diversifikasi kegiatan pembangunan daerah pedesaan yang bersifat padat karya, yaitu nonpertanian, yang secara langsung dan tidak langsung akan menunjang dan ditunjang oleh masyarakat pertanian.

Harus diingat bahwa tanpa pembangunan daerah pedesaan yang integratif, pertumbuhan industri tidak akan berjalan dengan lancar dan kalaupun bisa berjalan, pertumbuhan industri tersebut akan menciptakan berbagai ketimpangan internal yang sangat parah dalam perekonomian bersangkutan. Pada gilirannya, segenap ketimpangan tersebut akan memperparah masalah-masalah kemiskinan, ketimpangan pendapatan, serta pengangguran. Jadi bukan ibukotanya yang dipindahkan, tetapi sejumlah peredaran uang harus merata dari Sabang sampai Meruke. Sehingga tidak ada lagi masalah sepert kemacetan, banjir, perumahan kumuh, gelandangan, pengemis di Jakarta.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

“KEMBALI KE PERSOALAN DASAR”

ANALISIS ARTIKEL “KEMBALI KE PERSOALAN DASAR”

(Kompas, 12/8/2010)

Oleh Maulita

BURUKNYA keadaan ekonomi nasional saat ini membawa pertanyaan besar bagi rakyat Indonesia “Apa sebenarnya yang menjadi masalah?”. Jika kita melihat ke persoalan dasar sebenarnya sangat fundamental. Ya, perekonomian kita sekarang sudah terkontaminasi dengan perekonomian liberalisme dan individualisme yang menjadi ruh kapitalisme selanjutnya berkembang menjadi imperialisme. Paham kebersamaan dan asas kekeluargaan sebagai dasar sistem ekonomi Indonesia ke dalam UUD 1945 dengan istilah demokrasi ekonomi sudah semakin asing di telinga kita.

Demokrasi ekonomi sudah sejak lama diperjuangkan oleh para pahlawan seperti Soekarno-Hatta pada sidang BPUPKI 15 Juli 1945, yang menyatakan bahwa Negara Indonesia didirikan berdasar rasa bersama. Dari situlah paham bernegara berdasarkan “kebersamaan dan asas kekeluargaan” digariskan dalam konstitusi. Perekonomian nasional terus mengemuka seiring dengan tuntutan untuk meletakkan perekonomian pada ramah yang penting bagi rakyat Indonesia.

Hatta memosisikan rakyat sebagai sentral-substansial, “takhta adalah milik rakyat” dengan makna utama “kemakmuran masyarakat lebih utama dari kemakmuran orang-seorang”. Dalam hal ini pemerintah harus berperan penting dalam pengambilan keputusan serta kebijakan-kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat. Jika selama ini rakyat menjadi kambing hitam dalam kebijakan pemerintah seperti ekonomi pasar yang telah gagal mengurangi kemiskinan rakyat dan gagal mengakhiri pengangguran berkelanjutan. Berkat daulat pasar, pembangunan makin terlihat menggusur orang miskin dan tidak menggusur kemiskinan. Benarlah Sri-Edi Swasono (kompas, 12/8) : “Pembangunan makin tampak merupakan sekadar pembangunan di Indonesia, bukan pembangunan Indonesia. Ini jauh dari cita-cita menjadi Tuan di Negeri Sendiri. Bisa-bisa rakyat menjadi penonton dan kembali menjadi kuli di negeri sendiri. Retorika ini diteriakkan makin santer!”

Jika kita tetap berpegang pada perekonomian yang berdasarkan atas asas kekeluargaan dan kebersamaan tidak terkontaminasi dengan perekonomian internasional yang cenderung liberalisme, negara ini akan jauh dari kemiskinan. Semua akan cooperation (bekerja sama) membangun perekonomian nasional. Pemerintah sejak dini harus mensosialisasikan perlunya perekonomian berbasis kerakyatan serta melakukan kebijakan-kebijakan ekonomi yang pro rakyat.

Seharusnya mulai sejak dini ditanamkan jiwa ekonomi kerakyatan bagi generasi-generasi muda kita, seperti koperasi, UKM dan ekonomi syariah agar pondasi perekonomian kita tidak terguncang apabila terdapat krisis global dari negara lain. Selain itu pemerintah juga harus gencar mensosialisasikan dan mengembangkan koperasi, UKM dan ekonomi syariah melalui lembaga pendidikan. Mind set generasi muda kita harus diubah, jika selama ini mereka selalu belajar mengenai perekonomian yang liberal di lembaga pendidikan, pemerintah harus mengambil langkah tegas, Generasi muda kita harus dibekali ilmu yang sesuai dengan karakter bangsa ini. Terutama masalah ekonomi yang dihadapi dengan bangsa ini yang membutuhkan angin segar untuk harapan yang lebih maju ke depannya.

Kita tidak boleh lengah, sebagai generasi muda bangsa ini, sudah selayaknya kita membangun bangsa, menjunjung martabat bangsa, yang selalu berpegang teguh pada konstitusi bangsa ini yaitu pancasila dan UUD 1945. Segala bentuk globalisasi yang masuk ke negara dalam hal ini perekonomian harus kita saring, ketika hal itu sesuai dengan perekonomian nasional kita, kita ambil sedangkan yang membawa keburukan bagi perekonomian bangsa ini tidak diaplikasikan dalam kehidupan kita. Tetapi semua ini bermuara pada pemerintah kita, oleh karena itu diperlukan kepemimpinan nasional yang tangguh dan taat konstitusi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

“KEMBALI KE PERSOALAN DASAR”

ANALISIS ARTIKEL “KEMBALI KE PERSOALAN DASAR”

(Kompas, 12/8/2010)

Oleh Maulita

BURUKNYA keadaan ekonomi nasional saat ini membawa pertanyaan besar bagi rakyat Indonesia “Apa sebenarnya yang menjadi masalah?”. Jika kita melihat ke persoalan dasar sebenarnya sangat fundamental. Ya, perekonomian kita sekarang sudah terkontaminasi dengan perekonomian liberalisme dan individualisme yang menjadi ruh kapitalisme selanjutnya berkembang menjadi imperialisme. Paham kebersamaan dan asas kekeluargaan sebagai dasar sistem ekonomi Indonesia ke dalam UUD 1945 dengan istilah demokrasi ekonomi sudah semakin asing di telinga kita.

Demokrasi ekonomi sudah sejak lama diperjuangkan oleh para pahlawan seperti Soekarno-Hatta pada sidang BPUPKI 15 Juli 1945, yang menyatakan bahwa Negara Indonesia didirikan berdasar rasa bersama. Dari situlah paham bernegara berdasarkan “kebersamaan dan asas kekeluargaan” digariskan dalam konstitusi. Perekonomian nasional terus mengemuka seiring dengan tuntutan untuk meletakkan perekonomian pada ramah yang penting bagi rakyat Indonesia.

Hatta memosisikan rakyat sebagai sentral-substansial, “takhta adalah milik rakyat” dengan makna utama “kemakmuran masyarakat lebih utama dari kemakmuran orang-seorang”. Dalam hal ini pemerintah harus berperan penting dalam pengambilan keputusan serta kebijakan-kebijakan ekonomi yang berpihak pada rakyat. Jika selama ini rakyat menjadi kambing hitam dalam kebijakan pemerintah seperti ekonomi pasar yang telah gagal mengurangi kemiskinan rakyat dan gagal mengakhiri pengangguran berkelanjutan. Berkat daulat pasar, pembangunan makin terlihat menggusur orang miskin dan tidak menggusur kemiskinan. Benarlah Sri-Edi Swasono (kompas, 12/8) : “Pembangunan makin tampak merupakan sekadar pembangunan di Indonesia, bukan pembangunan Indonesia. Ini jauh dari cita-cita menjadi Tuan di Negeri Sendiri. Bisa-bisa rakyat menjadi penonton dan kembali menjadi kuli di negeri sendiri. Retorika ini diteriakkan makin santer!”

Jika kita tetap berpegang pada perekonomian yang berdasarkan atas asas kekeluargaan dan kebersamaan tidak terkontaminasi dengan perekonomian internasional yang cenderung liberalisme, negara ini akan jauh dari kemiskinan. Semua akan cooperation (bekerja sama) membangun perekonomian nasional. Pemerintah sejak dini harus mensosialisasikan perlunya perekonomian berbasis kerakyatan serta melakukan kebijakan-kebijakan ekonomi yang pro rakyat.

Seharusnya mulai sejak dini ditanamkan jiwa ekonomi kerakyatan bagi generasi-generasi muda kita, seperti koperasi, UKM dan ekonomi syariah agar pondasi perekonomian kita tidak terguncang apabila terdapat krisis global dari negara lain. Selain itu pemerintah juga harus gencar mensosialisasikan dan mengembangkan koperasi, UKM dan ekonomi syariah melalui lembaga pendidikan. Mind set generasi muda kita harus diubah, jika selama ini mereka selalu belajar mengenai perekonomian yang liberal di lembaga pendidikan, pemerintah harus mengambil langkah tegas, Generasi muda kita harus dibekali ilmu yang sesuai dengan karakter bangsa ini. Terutama masalah ekonomi yang dihadapi dengan bangsa ini yang membutuhkan angin segar untuk harapan yang lebih maju ke depannya.

Kita tidak boleh lengah, sebagai generasi muda bangsa ini, sudah selayaknya kita membangun bangsa, menjunjung martabat bangsa, yang selalu berpegang teguh pada konstitusi bangsa ini yaitu pancasila dan UUD 1945. Segala bentuk globalisasi yang masuk ke negara dalam hal ini perekonomian harus kita saring, ketika hal itu sesuai dengan perekonomian nasional kita, kita ambil sedangkan yang membawa keburukan bagi perekonomian bangsa ini tidak diaplikasikan dalam kehidupan kita. Tetapi semua ini bermuara pada pemerintah kita, oleh karena itu diperlukan kepemimpinan nasional yang tangguh dan taat konstitusi.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS